CONGKLAK
Main congklak merupakan permainan rakyat yang digemari oleh masyarakat melayu oleh perempuan untuk mengisi waktu senggang. Congklak juga dimainkan pada sore hari di beranda rumah sambil bersenda gurau dengan tetangga yang kadang-kadang datang untuk menyaksikan permainan itu. Congklak dimainkan oleh dua orang dengan peralatan permainan berupa buah congklak yang terdiri dari 98 batu-batu kecil sebesar kelingking atau kulit siput dan rumah congklak atau papan congklak dengan 16 lubang untuk memasukkan buah congklak.
Peralatan
Perlengkapan
Permainan : 1. Papan congklak;
terbuat dari kayu sedemikian rupa hingga
menyerupai
bangunan perahu, dengan ukuran 50 x 20 cm dengan ketebalan 8 cm. pada bagian
atasnya terdapat 16 buah lubang untuk memasukkan buah congklak.
2. Buah
congklak sebanyak 49 buah per orang; terdiri dari batu kecil sebesar
kelingking, kulit remis, kulit siput dan yang paling sering dipakai adalah
kulit kucing-kucing, yakni sejenis siput kecil yang hidup di pasir pantai.
Iringan
Permainan : Tidak ada
Tempat
bermain : Beranda
rumah
Tujuan
permainan : Sebagai
hiburan
Sejarah
permainan : Permainan congklak
pada mulanya dimainkan oleh para
bangsawan,
terutama puteri-puteri raja yang berdiam di istana serta puteri-puteri
bangsawan di sekitar Istana Penyengat pada zaman kekuasaan Sultan Riau sekitar
abad ke-17 M sampai dengan abad ke-19 M. Lalu kemudian pada awal abad ke-19 M
setelah berakhirnya kekuasaan kesultanan Riau, diganti dengan pemerintahan
Hindia Belanda, status kebudayaan berubah. Segala permainan istana yang dulunya
jarang kelihatan dimainkan di kalangan orang kebanyakan, zaman ini bermunculan
di masyarakat luas. Karena kaum bangsawan sudah mulai bercampur dengan
masyarakat biasa dan permainan Congklak pun sudah kelihatan dimainkan
bersama-sama dengan tidak memilih golongan sosial kawan bermainnya lagi, hingga
sekarang ini permainan tersebut dapat dimainkan olehsiapa saja, dan boleh
berteman dengan siapapun juga asal antara kedua pemain itu saling senang
menyenangi sesama.
Cara
bermain
1. Lakukan
undian dengan sut untuk menentukan urutan pelaksanaan pemain, masing-masing
pemain saling duduk berhadapan.
2. Setiap
pemain memiliki 49 buah congklak dengan 7 lubang rumah dan 1 lubang induk.
Masing-masing lubang rumah diisi dengan 7 buah congklak.
3. Permainan
dimulai dengan mengambil semua buah dari salah satu lubang rumah di hadapan si
pembawa. Lalu jalankan lubang per lubang dengan mengikuti arah jarum jam.
4. Masukkan
satu per satu buah permainan ke lubang rumah dan juga 1 ke lubang induk milik
pembawa.
5. Dari
lubang induk masukkan ke lubang lawan. Setelah tiba pada lubang induk lawan,
langkahi dan jangan masukkan buahnya.
6. Setiap
lubang buah terakhir baik lubang rumah sendiri maupun lubang rumah lawan,
ambillah semua buah di situ, dan terus berjalan seperti biasa.
7. Bila
buah terakhir terletak pada lubang kosong:
a. Jika
lubang rumah baik milik pembawa maupun milik lawan kosong, maka jalannya mati
dan kemudian pihak lawan yang menjadi pembawa.
b. Jika
lubang rumah baik milik pembawa maupun milik lawan di depan yang berisi buah,
disebut tembak; artinya semua buah di lubang itu ambil semua, terus berjalan
lagi. Kalau berjalan tak sampai memutar, tak boleh tembak dan artinya mati.
8. Bila buah terakhir jatuh pada lubang milik
pembawa, maka pembawa boleh memilih buah lubang / rumah yang mana saja, lalu
berjalan seperti biasa.
Jika seluruh buah congklak habis dan telah berada pada lubang induk masing-masing pemain, maka dilakukan penghitungan. Bagi pemain yang memiliki buah congklak yang paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.
Comments
Post a Comment