ALAT TRANSPORTASI AIR
1. PAPAN SELANCAR
Papan selancar adalah papan yang terbuat dari kayu dan dibuat memanjang dengan ujung-ujung yang melengkung seperti papan setrika. Papan ini dirancang untuk olahraga selancar, yaitu olahraga air yang dilakukan dengan cara meluncur di atas permukaan ombak.
2. TONGKAH KERANG
Tongkah
merupakan papan yang terbuat dari jenis kayu Pulai dan Jelutung yang digunakan untuk
tumpuan atau titian yang biasanya dipasang pada tempat becek dan basah
(berlumpur). Tongkah rata-rata dibuat dengan ukuran panjang 2 meter hingga 2,5
meter, lebar 50 cm hingga 80 cm dan tebal 3 cm hingga 5 cm. Tongkah menjadi
alat bantu ketika menongkah atau mencari kerang darah (Anadara
Granosa)
oleh orang Duanu (Suku Orang Laut) di Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Teknik
menongkah sudah menjadi tradisi orang Duanu dalam mencari kerang di pantai
lumpur. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 20 kali dalam sebulan ketika air sedang
surut. Ketika orang Duanu menongkah, salah satu kaki digunakan sebagai tumpuan
untuk tongkah dan tempat mengumpulkan kerang, sementara kaki yang satunya
digunakan sebagai pengayuh.
3. PERAHU LAYAR
Perahu layar terbuat dari kayu berbentuk panjang, bahagian haluan dan kemudinya runcing. Pada kemudi ada tempat berteduh yang diberi atap yang terbuat dari kayu. Lambungnya bulat dan mekar ke atas, di sebelah haluan terdapat satu buah tiang untuk mengikatkan layarnya. Di atas ujung sauknya terdapat kayu mencuat ke depan yang disebut dengan “jolong-jolong” untuk pengikat tali layar kecil di depan, sedangkan layar besar mengarah ke haluan. Kemudi dipasang pada sauk belakang, tiang layarnya dapat dibuka dan dipasang. Tempat tiang layar tegak disebut “papan sengkar”. Untuk membawa perahu ke tepi disediakan galah yang berfungsi untuk menahan perahu setelah layar digulung. Perahu ini terbuat dari kayu dan layarnya dari kain berwarna putih. Fungsi perahu ini adalah sebagai alat perhubungan dan sarana untuk menangkap ikan.
Sampan dayung berbentuk panjang langsing dengan bahagian haluan dan kemudi runcing. Bagian dalam terdiri dari dua lantai, terbuat dari bambu yang disusun memanjang dan diikat dengan rotan, penahan lantai terbuat dari kayu. Pada bahagian tengah badan terdapat tempat berteduh beratapkan daun Bingkuang yang disusun dan diikat dengan benang nilon dan diapit dengan belahan bambu. Sampan dayung seperti ini banyak digunakan masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan sebagai alat transportasi, membawa barang-barang hasil panen dan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain itu sampan ini digunakan untuk dilombakan.
5. PERAHU KAJANG
Perahu kajang merupakan alat transportasi
tradisional sekaligus menjadi rumah pada masa lampau bagi masyarakat Orang
Laut. Dahulu, seluruh aktifitas sehari-hari, seperti menangkap ikan, memasak,
makan, tidur hingga melahirkan dilakukan di atas perahu kajang. PErahu ini memiliki
atap yang dinamakan kajang lipat. Kajang bisa digunakan di perahu dengan cara
dipasang dan dilepaskan sesuai keinginan. Kajang yang dilepaskan dari perahu bisa dilipat dan disimpan di rumah. Kajang lipat berbahan dari daun mengkuang
yang diikat pada bingkai yang berbahan rotan. Pengikat daun mengkuang dengan
bingkai juga berbahan rotan.
6. PERAHU LAYAR
Perahu layar terbuat dari kayu berbentuk panjang, bahagian haluan dan kemudinya runcing. Pada kemudi ada tempat berteduh yang diberi atap yang terbuat dari kayu. Lambungnya bulat dan mekar ke atas, di sebelah haluan terdapat satu buah tiang untuk mengikatkan layarnya. Di atas ujung sauknya terdapat kayu mencuat ke depan yang disebut dengan “jolong-jolong” untuk pengikat tali layar kecil di depan, sedangkan layar besar mengarah ke haluan. Kemudi dipasang pada sauk belakang, tiang layarnya dapat dibuka dan dipasang. Tempat tiang layar tegak disebut “papan sengkar”. Untuk membawa perahu ke tepi disediakan galah yang berfungsi untuk menahan perahu setelah layar digulung. Perahu ini terbuat dari kayu dan layarnya dari kain berwarna putih. Fungsi perahu ini adalah sebagai alat perhubungan dan sarana untuk menangkap ikan di daerah Kepulauan Riau.
7. PERAHU LAYAR
Perahu layar terbuat dari kayu berbentuk panjang, bahagian haluan dan kemudinya runcing. Pada kemudi ada tempat berteduh yang diberi atap yang terbuat dari kayu. Lambungnya bulat dan mekar ke atas, di sebelah haluan terdapat satu buah tiang untuk mengikatkan layarnya. Di atas ujung sauknya terdapat kayu mencuat ke depan yang disebut dengan “jolong-jolong” untuk pengikat tali layar kecil di depan, sedangkan layar besar mengarah ke haluan. Kemudi dipasang pada sauk belakang, tiang layarnya dapat dibuka dan dipasang. Tempat tiang layar tegak disebut “papan sengkar”. Untuk membawa perahu ke tepi disediakan galah yang berfungsi untuk menahan perahu setelah layar digulung. Perahu ini terbuat dari kayu dan layarnya dari kain berwarna putih. Fungsi perahu ini adalah sebagai alat perhubungan dan sarana untuk menangkap ikan.
8. PERAHU KAJANG
Perahu kajang merupakan alat transportasi tradisional sekaligus menjadi rumah pada masa lampau bagi masyarakat Orang Laut. Dahulu, seluruh aktifitas sehari-hari, seperti menangkap ikan, memasak, makan, tidur hingga melahirkan dilakukan di atas perahu kajang. Perahu ini memiliki atap yang dinamakan kajang lipat. Kajang bisa digunakan di perahu dengan cara dipasang dan dilepaskan sesuai keinginan. Kajang yang dilepaskan dari perahu bisa dilipat dan disimpan di rumah. Kajang lipat berbahan dari daun mengkuang yang diikat pada bingkai yang berbahan rotan. Pengikat daun mengkuang dengan bingkai juga berbahan rotan.
9. PERAHU LAYAR
Perahu kajang merupakan alat transportasi tradisional sekaligus menjadi rumah pada masa lampau bagi masyarakat Orang Laut. Dahulu, seluruh aktifitas sehari-hari, seperti menangkap ikan, memasak, makan, tidur hingga melahirkan dilakukan di atas perahu kajang. PErahu ini memiliki atap yang dinamakan kajang lipat. Kajang bisa digunakan di perahu dengan cara dipasang dan dilepaskan sesuai keinginan. Kajang yang dilepaskan dari perahu bisa dilipat dan disimpan di rumah. Kajang lipat berbahan dari daun mengkuang yang diikat pada bingkai yang berbahan rotan. Pengikat daun mengkuang dengan bingkai juga berbahan rotan.
10. SAMPAN
Sampan dayung berbentuk panjang langsing dengan bahagian haluan dan kemudi runcing. Bagian dalam terdiri dari dua lantai, terbuat dari bambu yang disusun memanjang dan diikat dengan rotan, penahan lantai terbuat dari kayu. Pada bahagian tengah badan terdapat tempat berteduh beratapkan daun Bingkuang yang disusun dan diikat dengan benang nilon dan diapit dengan belahan bambu. Sampan dayung seperti ini banyak digunakan masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan sebagai alat transportasi, membawa barang-barang hasil panen dan menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain itu sampan ini digunakan untuk dilombakan.
Comments
Post a Comment