RUMAH SUKU PETALANGAN
Orang Petalangan merupakan orang Talang yang berarti “orang bambu”. Nama ini berasal dari kebiasaan nenek-moyang mereka mengambil air sungai dengan menggunakan buluh talang, sehingga kemudian mereka disebut “Orang Talang”, dan keseluruhan`puaknya disebut “Orang Petalangan”. Walaupun orang Petalangan memakai istilah ini sebagai penunjuk diri secara khusus, mereka juga menganggap diri mereka sebagai orang Melayu, sebagai etnik Melayu asli. Orang Petalangan biasanya beragama Islam,karena orang petalangan beragama Islam mempunyai tradisi mandi balimau sebelum memasuki bulan Ramadan atau saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tradisi Islam Petalangan lainnya yang tak kalah memikat adalah tradisi tampung tawar. Tampung tawar adalah ritual memercikkan air tampung tawar saat pindah rumah, memulai sesuatu hajatan, bisa berladang, memacakkan tiang rumah, dan segala hajat penting lainnya. Jadi, ritual tampung tawar atau tepung tawar tak bisa lepas dari keseharian, ia telah berpadu-padan dengan kehidupan harian orang Petalangan.Sebagai penjelas, tepung tawar biasanya terdiri dari bahan seperti daun gandarusa (Justicia gendarussa), ati-ati (Coleus atropureus), sedingin (Bryophyllum pinnatum), dan setawar (Costus speciosus). Kesemua ramuan ini diikat dalam satu kebatan. Sementara bahan pelengkap lain adalah beras yang ditaruh di dalam mangkok yang sebelumnya diisi air terlebih dahulu. Air beras dalam mangkok inilah yang dimantrai oleh seorang dukun atau kiai sambil mengaduk-ngaduknya dengan ikatan tanaman obat berupa sedingin dan kawan-kawannya tadi. walau tepung tawar ini lebih ke ranah budaya, tapi para kiai atau tokoh agama di Pelalawan tetap memadukannya dengan ritual ibadah. Para kiai Petalangan tetap menggunakan tepung tawar dalam keseharian.
Comments
Post a Comment