RUSA
KLASIFIKASI ILMIAH Rusa tergolong dalam Filum Chordata, Kelas Mamalia, termasuk anggota bangsa (ordo) Artiodactyla, suku (famili) Cervidae, dan marga (genus) Cervus. Nama ilmiah rusa bawean adalah Cervus porcinus kuhlii; rusa jawa C. timorensis; dan rusa sambar C. unicolor.
MORFOLOGI
Rusa
mempunyai ciri khas tanduk tidak berongga dan tumbuh pada kepala jantan. Tanduk
rusa daerah tropika, terutama yang berasal dari Indonesia, berbeda dengan
tanduk rusa yang berasal dari daerah subtropika. Tanduk rusa dari daerah
subtropika umumnya tumbuh dan tanggal setiap tahun. Sebaliknya, tanduk rusa
yang berasal dari Indonesia umumnya tidak berongga dan tampak tumbuh pada saat
rusa berumur satu tahun; selanjutnya, tanduk tumbuh lurus meruncing menjadi
besar dan bercabang. Cabang tanduk rusa menentukan salah satu cara untuk
menentukan umur rusa. Selain dipengaruhi vitamin dan mineral dalam pakan yang
dikonsumsi, pertumbuhan tanduk rusa juga dipengaruhi hormone kelamin yang
diproduksi sel Leydig, kelenjar tiroid dan kelenjar hiposis. Di Indonesia, ada
tiga jenis rusa, yakni rusa bawean, rusa jawa, dan rusa sambar. Semua rusa
betina dari rusa-rusa tersebut umumnya berukuran lebih kecil, berambut lebih
halus, dan berwarna lebih cerah daripada rusa jantan. Setiap kakinya berkuku
empat. Kuku (teracak) ketiga dan keempatnya tampak menjulur panjang dan besar;
sebaliknya, kedua kuku yang lain tidak tumbuh sempurna, hanya tampak sebagai
tonjolan kecil dan pendek di atas kuku ketiga dan keempat. Rusa-rusa tersebut
juga berciri memiliki kelenjar wajah (facials) yang terletak pada
lekukan sebelah depan mata.
UKURAN Rusa
yang berasal dari Indonesia memiliki ukuran yang beragam. Rusa sambar memiliki
ukuran paling besar sedangkan rusa bawean merupakan rusa yang tergolong kecil
di antara ketiga jenis rusa yang ada di Indonesia.
HABITAT
Rusa
bawean hanya terdapat di Pulau Bawean, 145 km sebelah utara Pulau Jawa. Rusa jawa,
atau rusa timor, tersebar luas di Sumatera, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi dan
Maluku. Habitat rusa jawa adalah hutan, padang rumput, mulai dari dataran
rendah sampai ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Sedangkan rusa sambar
terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Penyebaran rusa sambar terdapat di daerah
berketinggian 0 – 3.000 meter di atas permukaan laut.
PERILAKU
Rusa
sambar aktif di malam hari, kadang-kadang pagi hari atau sore hari menjelang
malam. Hidupnya menyendiri, hanya sekali-kali dijumpai mengelompok 2 – 3 ekor,
yang terdiri atas jantan dewasa dan betina dewasa atau betina dewasa dan
anaknya. Rusa ini merupakan rusa paling toleran terhadap manusia. Berbeda
dengan rusa sambar, rusa jawa bukan binatang nocturnal (aktif di malam hari),
namun mampu mengubah kebiasaan hidup mencari makan di malam hari. Rusa jawa
mampu berenang, sehingga dapat menyeberangi sungai yang lebarnya puluhan meter.
Hidupnya berkelompok dan jarang menyendiri. Rusa bawean merupakan rusa yang
sanggup berenang cukup jauh, bahkan mampu menyeberangi laut dari pulau satu ke
pulau lainnya.
MAKANAN
Rusa
digolongkan sebagai binatang herbivora karena pakannya berupa dedaunan, ranting muda, bahkan kulit kayu.
Comments
Post a Comment