BATU GAMPING
Batu gamping atau kapur merupakan batuan sedimen yang sebagian pembentuknya adalah kalsium karbonat (CaCO3) yang berasal dari sisa-sisa organisme laut seperti kerang, siput laut dan koral yang sudah mati. Lebih 50 persen penyusun batu gamping adalah mineral karbonat, yaitu kalsit mineral (CaCO3 murni), dolomit/karbonat kalsium-magnesium (CaMg[CO3]2). Batu gamping terbentuk secara organik, secara mekanik maupun secara kimia. Batu gamping organik contohnya adalah batu gamping trumbu yang terbentuk karena pengendapan cangkang atau siput dan ganggang yang berasal dari kerangka koral. Batu gamping mekanik contohnya adalah batu gamping klastik, terbentuk dari pecahan-pecahan batuan gamping yang lebih tua yang mengalami erosi, transportasi, dan kemudian diendapkan serta disemen Bersama. Batu gamping kimiawi contohnya adalah batu gamping kristalin, terbentuk dari presipitasi langsung kalsium karbonat dari air laut. Batu gamping memiliki warna yang bervariasi tergantung pada kandungan mineral pengotornya, mulai dari putih, abu-abu, kuning, coklat, hingga hitam. Teksturnya halus hingga kasar, tergantung pada ukuran butiran penyusunnya.
Batu gamping sering dimanfaatkan dalam berbagai industri, antara lain sebagai bahan baku pembuatan kapur dan produk kimia. Selain itu, batu gamping juga digunakan sebagai bahan baku semen karena memiliki sifat yang kuat dan padat. Batu gamping juga dimanfaatkan dalam pertanian sebagai pengatur pH tanah dan sumber kalsium bagi tanaman.
Comments
Post a Comment